Diskusi Bisnis Lebih Terstruktur
Bisnis model canvas terdiri dari 9 elemen penting yang terdapat dalam bisnis. BMC ini bisa dijadikan acuan pada waktu rapat perusahaan.
Sehingga diskusi dalam rapat bisa lebih terstruktur dan tidak melenceng ke masalah lain.
Lebih Cepat Membuat Perencanaan Bisnis
Sebelumnya, kita mungkin akan membuat hingga berlembar-lembar perencanaan bisnis dengan benar-benar detail.
Tentu saja hal ini sangat merepotkan dan memakan banyak waktu, bukan?
Maka dengan membuat BMC ini, bisnis kamu bisa segera diwujudkan dengan lebih cepat.
Memudahkan Pembuatan Ide Bisnis
Berbeda dengan perencanaan bisnis model lama, menggunakan metode bisnis model canvas bisa membantu kita untuk menuliskan ide bisnis dengan lebih cepat.
Sketsa bisnis bisa dibuat dalam hitungan jam bahkan menit dan akan lebih mudah untuk menjabarkan ide kita.
Sehingga akan menyisakan banyak waktu untuk mencari referensi tentang bisnis tersebut.
Memiliki Intuisi yang Tepat
Intuisi BMC yang tepat dan tajam akan membantu kamu menemukan pemikiran dan ide cemerlang, sehingga bisnis bisa lebih cepat terwujud.
Dengan BMC kita bisa mencari tahu apa saja yang diperlukan untuk menarik konsumen.
Selain itu, melalui BMC kita bisa lebih cepat dalam menganalisa kebutuhan dan profit bisnis.
Nilai Penempatan Konsumen
Metode BMC juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui nilai penempatan konsumen dengan produk yang terdapat pada bisnis kita.
Diantaranya seperti kualitas layanan, tingkat kepuasan konsumen, serta bagaimana cara memecahkan masalah konsumen.
Karena bisnis yang baik adalah yang bisa selalu mengutamakan konsumen.
Efektif untuk Pemula
Jika kamu seorang pemula yang baru saja akan merintis bisnis, maka bisnis model canvas recommended buat kamu.
Baik pada bisnis skala kecil maupun besar, BMC akan membantu kamu dalam mengidentifikasi 9 komponen penting dalam bisnis yang akan kamu jalankan.
Sehingga kamu bisa lebih fokus untuk mengembangkan bisnis.
Lebih Mudah Menentukan Strategi Bisnis ke Depan
BMC dibuat agar bisa memperhatikan seluruh elemen yang berkaitan penting dalam menjalankan bisnis.
Sehingga kita akan lebih mudah menentukan strategi bisnis dari semua hal untuk ke depannya.
Jadi, kita tidak hanya fokus pada strategi marketing saja seperti yang dilakukan para pelaku bisnis pada umumnya.
Cara Membuat Bisnis Model Canvas
1. Segmentasi Konsumen (Customer Segments)
Langkah pertama yaitu kita perlu mengisi segmen konsumen yang ditarget pada blok customer segments.
Segmen konsumen harus dijabarkan dengan jelas agar dapat memberikan hasil sesuai yang diharapkan.
Jika target konsumen ada banyak, maka sebaiknya saring kembali yang paling diprioritaskan. Di sini ada 3 hal yang perlu diperhatikan:
a. Dimensi Segmen Konsumen (Customer Segment Dimensions)
Perhatikan apakah target bisnis kamu konsumen single atau multi-sided market?
Multi-side market berarti mempunyai dua segmen konsumen. Contohnya saja media massa online yang melayani dua segmen konsumen, yaitu pengiklan dan pembaca.
b. Karakteristik Konsumen (Customer Characteristics)
Setelah menentukan segmen konsumen, selanjutnya kita perlu menjabarkan karakteristik dari masing-masing konsumen.
Karakteristik konsumen bisa mencakup usia, hobi, pekerjaan, tingkat penghasilan, pendidikan, dan sebagainya.
c. Masalah/Kebutuhan Konsumen (Customer Problem/Needs)
Untuk mengetahui masalah/kebutuhan konsumen, sebaiknya kamu melakukan wawancara langsung atau terjun ke lapangan.
Hal ini akan membuat kamu semakin dekat dengan konsumen dan mengetahui lebih detail tentang masalah/kebutuhan mereka.
Daftar pertanyaan yang bisa kamu ajukan seperti:
- Apa masalah yang dihadapi konsumen?
- Apa pain yang dirasakan konsumen?
- Apa target yang dikejar konsumen?
- Apa needs yang dibutuhkan konsumen untuk meraih impian mereka?
2. Proposisi Nilai (Value Propositions)
Langkah kedua adalah mengisi blok value propositions. Value propositions adalah nilai yang diberikan kepada konsumen melalui produk yang ditawarkan.
Terdapat 2 unsur dalam value propositions, yaitu value dan offering.
Value merupakan nilai yang dirasakan dan diterima oleh konsumen, sedangkan offering merupakan produk yang ditawarkan.
Berbagai jenis value yang bisa kita tawarkan seperti:
a. Kebaruan (Newness)
Jenis value ini menawarkan produk yang memiliki sifat baru dalam berbagai aspek dibandingkan produk saingan.
Bisa tampilannya yang baru, fitur yang baru, varian yang baru, dan sebagainya.
Perbedaan ini akan meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
b. Kinerja (Performance)
Jenis value ini mengandalkan keunggulan dari segi kualitas kinerja suatu produk yang ditawarkan. Produk dengan kualitas kinerja yang bagus akan lebih disukai konsumen.
Misalnya saja saya lebih suka belanja lewat online shop ketimbang website, karena kinerja aplikasinya memudahkan pembeli.
c. Kustomisasi (Customization)
Jenis value ini menawarkan produk yang bisa dibuat sesuai pemintaan dan keinginan konsumen.
Jadi, yang menjadi prioritas adalah memenuhi keinginan spesifik dan selera khusus konsumen. Contohnya, jualan kaos custom.
d. Getting the Job Done
Jenis value ini menawarkan produk yang sifatnya menyelesaikan masalah konsumen. Di sini kita berperan menuntaskan masalah yang dirasakan konsumen.
Dengan mengidentifikasi masalah tersebut kita bisa menentukan value dari produk yang kita tawarkan.
Contohnya seperti usaha isi ulang air galon dengan layanan antar yang sifatnya getting the job done, dimana konsumen tidak perlu repot membawa galon yang besar dan berat.
e. Desain (Design)
Pada beberapa produk yang memiliki value dari segi desain juga mampu menarik lebih banyak konsumen. Hal ini dikarenakan produk tersebut mempunyai desain yang lebih unggul daripada produk pesaingnya.
Misalnya saja seperti kaca cermin dengan desain bingkai ukiran yang bagus akan lebih banyak menarik minat pembeli.
f. Merk/Gengsi (Brand/Status)
Sebagian orang membeli produk dengan mengutamakan brand yang sudah terkenal. Entah itu karena memang mempercayai kualitas dari produk tersebut ataupun karena gengsi saja.
Contohnya adalah ada orang yang lebih memilih untuk membeli produk Samsung. Padahal dengan harga yang sama, bisa mendapat produk merk lain yang kualitasnya lebih unggul.
g. Harga (Price)
Jenis value ini menawarkan produk dengan harga yang lebih murah dibanding produk pesaingnya. Bagi konsumen yang sensitif terhadap harga, value ini bisa sangat berpengaruh.
Misalnya saja pada produk sembako yang konsumennya rata-rata adalah ibu rumah tangga. Beda harga 100 rupiah saja, pasti mereka akan pindah ke toko lain yang lebih murah.
h. Mengurangi Biaya (Cost Reduction)
Jenis value ini membuat konsumen bisa mengurangi biaya dari total harga yang harus dikeluarkannya. Misalnya, kita ingin membeli laptop bekas dengan 2 pilihan, yaitu dengan mencari sendiri atau di toko jual beli laptop.
Jika mencari laptop sendiri, kita bisa mendapatkan laptop bekas dengan harga lebih murah. Tapi, bisa saja baru dipakai beberapa hari, laptop sudah rusak dan membuat kita mengeluarkan lebih banyak uang.
Beda halnya jika membeli laptop di toko jual beli laptop, karena biasanya laptop sudah diuji coba dan ada garansinya.
i. Mengurangi Risiko (Risk Reduction)
Jenis value ini biasa dikenal dengan sebutan garansi. Produk dengan garansi yang lebih panjang bisa lebih menarik konsumen untuk membeli barang tersebut.
Konsumen merasa lebih tenang membeli produk yang memiliki garansi. Jadi, konsumen tidak akan merugi jika produk yang dibeli tidak sesuai atau rusak.
j. Kemudahan Akses (Accessibility)
Jenis value ini memudahan konsumen untuk mengakses produk yang ditawarkan.
Contohnya adalah beli pulsa atau kuota sekarang bisa lewat online shop. Jadi kita tidak perlu pergi ke konter pulsa. Bahkan, sambil rebahan pun kita sudah bisa membeli pulsa/kuota.
k. Kenyamanan Penggunaan (Convenience/Usability)
Jenis value ini menawarkan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan sesuatu.
Contohnya adalah tongsis yang memudahkan orang saat sedang selfie. Ataupun tongkat e-toll yang memudahkan kita saat akan menempelkan kartu e-toll.