Kemitraan Usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling menguntungkan
antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah/besar (Perusahaan Mitra)
disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar, sehingga saling memerlukan, menguntungkan dan memperkuat.
Tujuan Kemitraan Usaha
Kemitraan usaha baik dalam skala usaha kecil maupun skala besar
pada akhirnya tidak hanya sekedar memberi keuntungan pada pihak yang
bermitra, tetapi pula akan berdampak pada pihak-pihak lain atau masyarakat
secara umum. Oleh karena itu kemitraan usaha diarahkan untuk mencapai
tujuan sebagai berikut:
- Meningkatkan pendapatan usaha dan masyarakat;
- Mendukung efisiensi ekonomi;
- Memperkuat kemampuan bersaing;
- Menghindari persaingan yang tidak sehat dan saling mematikan;
- Menghindari monopoli yang dapat menyebabkan distorsi dalam pasar;
- Membangun tata dunia usaha yang kuat dengan tulang punggung usaha
yang tangguh dan saling mendukung melalui ikatan kerjasama;
Tujuan-tujuan di atas akan dapat dicapai, bila kemitraan tersebut berjalan
“langgeng” karena tidak jarang terjadi kesepakatan kemitraan berakhir tanpa
tujuan dikarenakan perpecahan atau perselisihan pihak-pihak yang
bermitra. Langgengnya kemitraan hanya dapat dicapai, bila kedua pihak
mentaati kesepakatan- kesepakatan yang telah dibuat bersama.
Manfaat Kemitraan Usaha
Bila ditanya 1+1 pasti Anda akan menjawab 2, tetapi dalam konsep
kemitraan, 1+1 harus lebih besar dari 2 (1+1>2). Mengapa demikian? Pihakpihak yang bermitra masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Oleh karena itu, keduanya berusaha menutupi kekurangan masing-masing dengan
kelebihan yang dimiliki oleh pihak lain atau pihak yang bermitra. Dengan
demikian, diharapkan hasil yang dicapai dari k emitraan usaha harus lebih baik
atau lebih besar dibandingkan jika dikelola sendiri tanpa kemitraan dengan
pihak lain. Jika hasil yang diperoleh dari kemitraan tidak lebih baik dari tanpa
kemitraan, berarti kemitraan tersebut gagal. Manfaat Kemitraan, antara lain
dibedakan atas:
1- Manfaat produktivitas
Produktivitas adalah suatu model ekonomi yang diperoleh dari membagi
output dengan input. Produktivitas = output:input. Dengan formulasi di
atas dan sesuai dengan rumus 1+1>2 sebelumnya, maka produktivitas
dikatakan meningkat bila dengan input yang tetap diperoleh output yang
semakin besar. Selain itu, produktivitas yang tinggi dapat diperoleh dengan
cara mengurangi penggunaan input (dengan syarat tidak mengurangi
kualitas), sehingga dengan output yang tetap dengan penggunaan input
yang sedikit menunjukkan adanya peningkatan produktivitas.
2-Manfaat efisiensi
Manfaat efisiensi dapat diartikan sebagai dicapainya cara kerja yang hemat,
tidak terjadi pemborosan, dan menunjukkan keadaan menguntungkan, baik
dilihat dari segi waktu, tenaga maupun biaya. Ini dapat dicapai karena dalam Kemitraan mengikat pihak-pihak yang bermitra untuk mentaati
segala kesepakatan, serta terjadi spesialisasi tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing.
3- Manfaat jaminan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
Sebagai akibatadanya manfaat produktivitas dan efisiensi, maka dengan kemitraan akan dicapai pula manfaat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dengan adanya penggabungan dua potensi dan kekuatan untuk menutupi kelemahan dari masing-masing pihak yang bermitra, maka akan dihasilkan tingkat produktivitas yang tinggi dan efisiensi serta efektivitas.
4- Manfaat dalam risiko
Dalam kemitraan kedua pihak memberi peran yang sesuai dengan
kemampuan masing-masing, sehingga keuntungan atau kerugian yang
dicapai atau diderita kedua pihak sesuai dengan peran dan kekuatan
masing-masing. Hal ini berarti bahwa dalam kemitraan, ada rasa senasib
sepenanggungan antara pihak yang bermitra sehingga jika ada resiko
ditanggung bersama antara pihak yang bermitra, sehingga resiko yang
ditanggung masing-masing pihak menjadi berkurang.